Noorkhalis Madjid: LK3 Banjarmasin.
Bersama dengan Gereja Kalimantan Evangelis, mereka bergandeng tangan dalam program bersama kajian kemasyarakatan yang bermuatan kerja sama lintas agama untuk studi perdamaian, dialog aksi antar agama dan kepercayaan juga dalam isu isu kebangsaan. Dalam persoalan HIV dan AIDS, LK3 dan GKE melakukan pelatihan bersama Pendampingan ODHA dan kerja sama lainnya. Sebuah contoh kerja sama lintas agama yang lebih nyata pada aras lokal dengan tema tema kemanusiaan. Di masa depan bila kerja sama ini menjadi lebih strategik maka akan menjadi model bagi penanganan pewabahan HIV dan AIDS tanpa batas agama dan suku, merupakan cirikhas keIndonesiaan kita.
Noorkhalis memberi inspirasi afirmatif dalam workshop ini pada 2 hal:
- Meminjam guyonan Gus Dur tentang siapa yang dikorbankan Ishak atau Ismail.....bahwa makna dari kisah kisah berbeda ini adalah untuk keselamatan...bahwa yang terpenting dari ceritera ini bukan mana yang benar tetapi kebenaran yang terkandung di dalamnya adalah bahwa Iman yang membawa keselamatan bukan simbol dan formalitas agama yang sering membuat kita menyempitkan makna keselamatan dan kemanusiaan itu
- Bahwa ternyata banyak sekali para elit agama terjun ke Politik....membuat mereka kehilangan rumah ibadah mereka termasuk ajaran tentang kemanusiaan. Rumah rumah ibadah itu sudah direbut oleh para kaum radikalis yang akhirnya memiliki kekuatan tekanan untuk membuat berbagai peraturan dan kebijakan diskriminatif bernuansa moral dan agama.....berdampak pada penanggulangan HIV dan AIDS di mana dianggap sebagai aib dan kutukan.......
Tidak ada komentar:
Posting Komentar