Menyikapi semakin tingginya angka penularan HIV dan AIDS di Indonesia maka beberapa lembaga Gereja, Sekolah Tinggi Teologi dan lembaga Studi dan Kajian Kemasyarakatan Islam serta Dialog Centernya mengadakan workshop bersama untuk Perencanaan Strategik Penanggulangan HIV dan AIDS di Indonesia. Kegiatan ini diadakan di Retreat Center "Ratna Miriam", Malino Makasar dari tanggal 16-18 Februari 2010. Lembaga Lembaga yang hadir adalah :
Gereja Masehi Injili di Minahasa (GMIM),Gereja Toraja (GT),Gereja Toraja Mamasa (GTM),Gereja Kristen Sulawesi Selatan (GKSS),Gereja Protestan Indonesia Donggala (GPID),Gereja Masehi Injili Halmahera (GMIH),Gereja Protestan di Sulawesi Tenggara (GEPSULTRA),Gereja Kristen Protestan Bali (GKPB),Gereja Kristen Pasundan (GKP), dan PGIW SULSELBARA,Gereja Kalimantan Evangelis (GKE),Lembaga Kemasyarakatan dan Keberagaman Banjarmasin (LK-3),STT GKEeja Masehi di Sangir Talaud (GMIST),Gereja Masehi Injili di Talaud (GERMITA),Sinode AM SULUTTENG (SAG SULUTTENG),Univ.Kristen Duta Wacana – Studi Perdamaian (UKDW),Universitas Islam Nasional 'SUNAN KALIJAGA"Yogyakarta – Dialog Center (UIN-DC) ,Yayasan A.Z.R.Wenas. Tomohon.
Tiap lembaga diwakili oleh Pimpinan atau Pengambil Keputussan utama dan Koordinator Pelaksana Program. Terhitung sekitar 49 peserta menghadiri pertemuan ini dengan satu komitmen untuk mengharmonisasikan langkah bersama dalam semangan persaudaraan, membangun kapasitas bersama dan menyusun langkah langkah strategik. Dalam pertemuan ini, juga telah hadir dan memberikan arahan sesuai dengan Strategi Nasional Penanggulangan HIV dan AIDS, Sek.Jen.Komisi Penanggulangan AIDS Nasional DR.Ny. Nafsiah Mboy,MPH.
Beberapa isu yang ada kaitannya dengan pewabahan HIV dan AIDS seperti isu NARKOBA dan persoalan kontroversi etis dalam masyarakat seperti stigma dan diskriminasi ODHA, OHIDA, LGBT, PENASUN, dan sebagainya dibahas dengan terbuka termasuk persoalan "kondom" yang masih kontroversi dalam kalangan tokoh agama. Dalam kegiatan ini juga dimunculkan isi isu teologis yang dilihat dari perspektif Islam yang direfleksikan oleh DR. Achmad Baidowi dari Dialog Center UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dan Pdt.Kurman Ngatang dari Gereja Kalimantan Evangelis dari perspektif Kristen.
Kegiatan ini sangat diharapkan akan berlanjut di kelompok masing masing dan akan dimonitor dan dievaluasi.
Beberapa fasilitator yang hadir dan memberikan kontribusi penting adalah Pdt.Welman Boba dari Mission21, Pdt.Emmy Sahertian advisor program penanggulangan HIV dan AIDS untuk gereja dan lembaga mitra M21 & EMS, Dr. Alpinus Kambodji dari UEM, dr.Debora Murthy dari Gereja Bali mitra EMS, dibantu oleh co-fasilitator Signatius Sumbala Ruung dan Marino Laturiuw dari Jakarta.
Workshop ini dibuka dengan Ibadah Pembukaan yang dipimpin oleh Ketua Sinode Gereja Kristen Sulawesi Selatan,Pdt.DR.Ny Vien Sopamena. Kegiatan ini juga didukung oleh teman teman dari Gereja Kristen Sulawesi Selatan.
Berbagai materi disumbangkan oleh KPAN dan Yayasan Spiritia Indonesia untuk melengkapi pemahaman para peserta. Demikianlah info pertama dalam bulan ini. Kiranya Tuhan berkenan atas langkah langkah baik ini.
Gereja Masehi Injili di Minahasa (GMIM),Gereja Toraja (GT),Gereja Toraja Mamasa (GTM),Gereja Kristen Sulawesi Selatan (GKSS),Gereja Protestan Indonesia Donggala (GPID),Gereja Masehi Injili Halmahera (GMIH),Gereja Protestan di Sulawesi Tenggara (GEPSULTRA),Gereja Kristen Protestan Bali (GKPB),Gereja Kristen Pasundan (GKP), dan PGIW SULSELBARA,Gereja Kalimantan Evangelis (GKE),Lembaga Kemasyarakatan dan Keberagaman Banjarmasin (LK-3),STT GKEeja Masehi di Sangir Talaud (GMIST),Gereja Masehi Injili di Talaud (GERMITA),Sinode AM SULUTTENG (SAG SULUTTENG),Univ.Kristen Duta Wacana – Studi Perdamaian (UKDW),Universitas Islam Nasional 'SUNAN KALIJAGA"Yogyakarta – Dialog Center (UIN-DC) ,Yayasan A.Z.R.Wenas. Tomohon.
Tiap lembaga diwakili oleh Pimpinan atau Pengambil Keputussan utama dan Koordinator Pelaksana Program. Terhitung sekitar 49 peserta menghadiri pertemuan ini dengan satu komitmen untuk mengharmonisasikan langkah bersama dalam semangan persaudaraan, membangun kapasitas bersama dan menyusun langkah langkah strategik. Dalam pertemuan ini, juga telah hadir dan memberikan arahan sesuai dengan Strategi Nasional Penanggulangan HIV dan AIDS, Sek.Jen.Komisi Penanggulangan AIDS Nasional DR.Ny. Nafsiah Mboy,MPH.
Beberapa isu yang ada kaitannya dengan pewabahan HIV dan AIDS seperti isu NARKOBA dan persoalan kontroversi etis dalam masyarakat seperti stigma dan diskriminasi ODHA, OHIDA, LGBT, PENASUN, dan sebagainya dibahas dengan terbuka termasuk persoalan "kondom" yang masih kontroversi dalam kalangan tokoh agama. Dalam kegiatan ini juga dimunculkan isi isu teologis yang dilihat dari perspektif Islam yang direfleksikan oleh DR. Achmad Baidowi dari Dialog Center UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dan Pdt.Kurman Ngatang dari Gereja Kalimantan Evangelis dari perspektif Kristen.
Kegiatan ini sangat diharapkan akan berlanjut di kelompok masing masing dan akan dimonitor dan dievaluasi.
Beberapa fasilitator yang hadir dan memberikan kontribusi penting adalah Pdt.Welman Boba dari Mission21, Pdt.Emmy Sahertian advisor program penanggulangan HIV dan AIDS untuk gereja dan lembaga mitra M21 & EMS, Dr. Alpinus Kambodji dari UEM, dr.Debora Murthy dari Gereja Bali mitra EMS, dibantu oleh co-fasilitator Signatius Sumbala Ruung dan Marino Laturiuw dari Jakarta.
Workshop ini dibuka dengan Ibadah Pembukaan yang dipimpin oleh Ketua Sinode Gereja Kristen Sulawesi Selatan,Pdt.DR.Ny Vien Sopamena. Kegiatan ini juga didukung oleh teman teman dari Gereja Kristen Sulawesi Selatan.
Berbagai materi disumbangkan oleh KPAN dan Yayasan Spiritia Indonesia untuk melengkapi pemahaman para peserta. Demikianlah info pertama dalam bulan ini. Kiranya Tuhan berkenan atas langkah langkah baik ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar